'Pie Eitch' dua kata itu selalu bisa membuat ku tertawa bahkan hanya dengan menyebutkan namanya. 'Pie Eitch' sebutan untuk salah satu dari teman ku, aku bingung dia pantas atau tidak di sebut teman, bukan karena dia jahat lalu tidak pantas di sebut teman, tetapi karena 'Pie Eitch' itu terlalu baik dengan orang lain. . 'Pie Eitch' selalu bisa membuat orang lain tertawa karena di saat dia tertawa orang lain akan ikut tertawa, melihat ketulusannya untuk menghibur orang lain. Sadar atau tidak sebenarnya 'Pie Eitch' memberikan warna yang berbeda untuk ku. Melihat cara dia tertawa yang tidak berlebihan, seperti memakan coklat manis yang sangat lezat. Benar sekali, 'Pie Eitch' itu seperti coklat, dia selalu begitu manis tetapi tak pernah manis yang berlebihan lalu membuat ku muntah. 'Pie Eitch' itu pintar sekali menempatkan diri, walaupun aku tidak dekat dengannya tetapi aku tau seperti apa dia, bukannya aku sok tau. 'Pie Eitch' itu seperti buku yang terbuka, sikapnya mudah di tebak dan seperti yang ada di buku dia membuat orang lain menjadi pintar menghadapi masalah karena sikap 'Pie Eitch'.
Ada satu yang aku bingungkan dari 'Pie Eitch'. 'Pie Eitch' yang mudah sekali mengganti suasana hati dan ekspresi. Saat dia menang dan temannya kalah, dalam apapun itu, ia selalu ikut bersedih tetapi saat teman yang kalah itu pergi lalu ada satu teman lagi yang datang memberi selamat atas kemenangan 'Pie Eitch', maka 'Pie Eitch' akan langsung tersenyum ramah. Dia begitu pintar, pintar sekali merubah raut wajahnya. Mungkin 'Pie Eitch' terlalu menghargai perasaan orang lain yang mudah pecah, menempatkan perasaan orang lain di tempat yang paling terlindungi dan membiarkan perasaannya berada paling luar. Aku sedikit tidak suka dengan tingkahnya yang mengabaika perasaannya. Hai 'Pie Eitch', pernahkah kamu berpikir? Bahwa hal yang kamu lakukan (mendahulukan perasaan orang lain) membuat orang yang mengasihimu (orang yang lebih mementingkan perasaanmu seperti para sahabatmu) sedih? Tentu saja teman-teman mu termasuk aku, akan sangat sedih melihat mu tidak tertawa seperti coklat lagi. Sepintar-pintarnya kamu menyembunyikan apa yang kamu rasakan rapat-rapat dengan perlahan pasti akhirnya sesuatu itu juga akan memberontak keluar.
'Pie Eitch' bisa membuat kelas yang sepi menjadi begitu gaduh karena caranya menghibur teman-teman. Tau tidak 'Pie Eitch'? Setiap aku naik sepeda motor ke sekolah, aku selalu berpikir "Masalah apalagi yang dia perbuat hari ini?" Ada yang bilang kalau tidak masuk sekolah atau dispen membuat siswa sekolah senang. Siapa bilang? Aku kecewa, kalau aku sakit atau tidak bisa masuk sekolah.Aku kecewa karena kalau aku tidak masuk sekolah itu tandanya aku tidak bisa melihat tawa coklat mu, 'Pie Eitch'.
Satu pengakuan yang ingin aku katakan untuk 'Pie Eitch' "Aku sangat menyukaimu". Hal yang perlu di tekankan disini, aku tidak menyukai 'Pie Eitch' seperti perasaan perempuan untuk laki-laki, tetapi aku menyukai 'Pie Eitch' melalui cara dia bersembunyi di balik tawa coklatnya. Menyukai caranya memberi energi untuk orang lain seperti coklat, manis dan meledak karena tidak bosan.
Oh ya, 'Pie Eitch'! Aku dan Bibi memberi panggilan kamu 'Pie Eitch' tapi aku sendiri lupa apa artinya. Aku dan Bibi (teman sebangku ku) juga punya lagu untuk kamu. Ini syairnya:
"Semakin hari semakin tinggi. Semakin tinggi semakin cerah. Semakin tinggi semakin terang."
Seperti arti namamu aku dan Bibi juga tidak tau apa arti dari lagu itu.
Dan satu rahasia kecilku 'Pie Eitch', kamu, tawa coklatmu adalah objek foto ku satu tahun ini. Satu lagi rahasia kecilku untuk 'Pie Eitch' "'Pie Eitch', kamu tidak perlu menjaga perasaan orang lain lagi agar tidak terluka. Bersedihlah ketika kamu ingin bersedih, karena itu normal. Jangan tertawa untuk menghibur tetapi sebenarnya kamu sangat terluka. Semakin kamu menyakiti dirimu sendiri (pura-pura tersenyum) akan membuat orang yang merindukan tawa coklat tulusmu membencimu, karena kamu membuat mereka merasa sakit yang teramat sakit melihat mu terus bersembunyi di tawa coklat mu.
With Love, TisKusuma
good writing.
BalasHapusi love the way you express your feeling.
nama temenmu lucu tapi ribet ngetiknya. hehe
btw, ini komen pertamaku diblog ini. hehe
salam kenal dulu deh.
temenmu yang punya tawa coklat itu gak sendirian. sungguh! ada beberapa orang yang aku kenal juga memakai topeng demi kebahagiaan orang lain. :)
salut si buat mereka tapi sebagai teman juga gak tega liatnya. hehe
Hai Adina :D Thank buat kunjungannya+komentarnya.
BalasHapus'Pie Eitch' itu istimewa anaknya, siapapun yan deket dia gak bakalan bosen.hehehehe