Sabtu, 11 Juni 2011

Sial !



Hai !


Aku mau cerita sedikit tentang kemarin, hari sial ku. Sebenarnya kemarin itu memang aku yang salah. Bukan mau cerita saja tetapi aku nulis catatan ini untuk minta maaf sama seseorang. Kesialan ku sebenarnya berawal pada hari Jumat tanggal 10-06-2011. Ok, sekarang aku akan flashback ke dua hari yang lalu.


Aku terbangun dari tidur siang ku karena mendengar Handphone ku melantunkan lagu yang di suarakan oleh U-KISS. Aku lihat ada SMS. Ini isi sms nya :

Form: SiPut (081 323 XXX)

Hai, ada kabar baik!
Aku Sabtu ke Malang, ayo main. Mumpung aku libur, soalnya bulan depan aku gag bisa ke Malang.

Aku langsung tersenyum melihat siapa pengirim nya. Tanpa ragu aku langsung menjawab.

Hah, iya? Ok, tapi aku gak bisa pagi-pagi soalnya aku remidi Biologi. hehehe.


Seharian itu aku senyum-senyum sendiri dan alam bawah sadar ku bersorak-sorak bahagia. Asyik besok makan gratis, lagipula aku juga kangen sekali sama sahabat ku yang satu itu.


Esok hari nya aku sampai ke sekolah sekitar jam 07.30 WIB, masih dengan senyum ceria. Aku bertemu dengan salah satu teman ku cewek. 
"Ndegaren Tis datang pagi? Eh, retest Sejarah lo jam 12.00. Waduh suwi iki." celoteh temanku.
Senyum ku langsung hilang. Apa jam dua belas, batin ku. Semangat ku langsung luntur begitu saja. Tapi aku langsung punya ide buat menghubungi SiPut. Aku SMS dia, aku ngomong kalau aku bisanya sekitar jam satu siang, dia setuju, seperti biasa dia itu sangat pengertian. 

Aku jalan menuju ruang remidi Biologi di lantai atas. Di sana aku bertemu lagi dengan teman-teman ku yang berbeda kelas dengan ku. Mereka mengobrol ringan soal pertandingan sepak bola yang sedang berlangsung di sekolah ku. Aku mencuri dengar kalau kelas mereka XI IPA 5 akan melawan kelas ku XI IPA 2 sekitar jam satu siang. 

Lagi-lagi aku bingung, aku akan milih nonton pertandingan itu kalau aku di hadap kan sama pilihan lain yang gak harus membatalkan janjiku dengan SiPut. Di satu sisi aku ingin sekali melihat kelasku main, karena aku bisa dapat foto 'Pie Eitch' banyak disana. Tapi di sisi lain SiPut itu sahabatku, apa mungkin dia, mau sekali lagi  
menghadapi sikap plin-plan ku ini?

Aku gak konsen mengerjakan soal Biologi itu, pikiranku maraton ke mana-mana. Aku merasa seperti orang rakus yang terlalu banyak makan coklat dan sekarang tersedak oleh dirinya sendiri yang terlalu berlebihan dalam menginginkan rasa manis. 

Menunggu jam dua belas aku dan Sari, sahabat ku di sekolah, pergi menuju Ke MCD untuk mengisi perut. Untung disana sedang sepi, tapi di sudut kanan ada anak keci yang sedang jadi ramai di satu sisi saja. Sari yang memesan makanan aku yang memilih tempat duduk.
"Disini aja ya," kataku pada Sari.
"Kenapa gak disana aja? Enak deket jalan." katanya menimpali.
"Enggak, disini aja!" aku sedikit maksa.
Tau tidak, disini tempat favoritku duduk sama SiPut, jadi kalaupun nanti aku gak jadi makan sama dia, aku sudah merasakan bagaimana duduk di tempat ini.

Aku dan Sari jalan-jalan sebentar ke Gramedia, lagi enak-enaknya dapat sms dari teman ku kalau retest Sejarah kloter pertama sudah mulai, aku dan Sari langsung tancap gas ke sekolah.

Ternyata retest Sejarah masih lama, kloter pertama gak keluar-keluar aku duduk di dekat pager. Aku nengok kanan-kiri, gak sengaja aku lihat 'Pie Eitch'  dengan senyum coklatnya, gak tau kenapa ke bimbangan ku yang dari tadi lari muter-muter di otak ku langsung minggir dan membuat ku memantap kan keputusan. Mana bisa aku rela tidak melihat tawa itu lagi? Aku egois sekali.
Aku SMS SiPut, lagi.

Jelek, aku mungkin agak telat. Gimana kalau jam dua aja? aku masih ada urusan penting banget. hehehe. Aku janji ini yang terakhir. hehehe :D

Tidak lama kemudian dia membalas.

Urusan apa? Kalau masih ada urusan sekolah tenang aja, aku menunggu.
Dia terlalu pengertian, aku ingin berbohong kalau aku ada urusan sekolah, tapi mana bisa? Aku, gak bisa bohong sama orang yang begitu baik. Aku mengetik ke jujuran ku di SMS.

Enggak urusan sekolah sih. Nanti aku mau lihat 'Pie Eitch' hehehe... Sayang kan melewatkan objek foto yang bagus.

Dia menjawab beberapa detik setelah tanda sent di Handphone ku.

Trsh

Jawabnya, aku langsung lemas. Pasti dia marah, semalas-malasnya dia membalas SMS tak pernah sesingkat itu.
Selesai retest Sejarah aku berjalan-jalan santai di sekitar sekolah ku sama Bibi, teman sebangku ku. Ternyata pertandingannya di mulai jam 02.00 siang. Aku berpikiran tetap menonton, mungkin sepuluh menit cukup mendapatkan gambar yang bagus. Telat sepuluh menit pasti dia bisa mengerti, dulu dia menungguku dua jam saja bisa menerima, apalagi sekarangkan cuma sepuluh menit.

Aku manusia dan benar perkiraan ku tak sempurna. Memang benar aku hanya membutuhkan waktu sepuluh menit untuk mengambil gambar. Tapi, Handphone ku mati sebelum waktu sepuluh menit itu. Bukan karena aku lupa waktu, lalu aku gak menepati janji tapi karena perut ku sakit. Benar sekali maag ku kambuh. Tapi kalau hanya maag saja sakit nya tidak seperti ini. Aku tadi melanggar peraturan, aku lupa kalau aku tidak boleh minum es krim dan aku alergi bakso. Tadi aku makan ke dua nya. Aku alergi bakso, akibatnya badan ku mulai panas. Di saat teman-teman ku meneriakkan yel-yel, aku diam saja, Bibi yang mengerti aku mencngkram perutku, segera melepaskan tangan ku dari perutku. Untung saja, pertandingan sudah berakhir kelasku yang menang, aku bisa cepat-cepat pulang. Di perjalanan pulang aku bertemu dengan Pak Tri, kepala sekolah. Aku tidak menyapa beliau, karena aku gak bisa konsentrasi.

Sampai di rumah, aku melihat rumah ku kosong. Bapak dan Ibuk ke Surabaya. Memang hari ini aku sial, obat  yang biasa aku minum habis, sekarang gak ada Bapak sama Ibu. Aku cuma tiduran aja. Ingat Handphone ku yang tadi baterainya habis, aku ambil charge. 

Aku segera mengaktifkan HP ku, pasti SiPut tadi menghubingi aku. Tapi hasilnya berbeda, dia sama sekali gak SMS aku,. Marah kah?


Tadi pagi aku beranikan diri untuk minta maaf, tapi apa yang terjadi? Dia jawab permintaan maaf ku kayak gini : "Loh, kemarin kan aku bilang terserah. Ya sudah, berarti itu terserah kamu mau datang apa enggak."

Dia marah sama aku. Aku mending di bentak-bentak daripada di diam kan seperti ini. Dia sahabatku sejak lima tahun kurang lebih. Mana bisa dia marah padaku?  Maaf-Maaf-Maaf-Maaf.
Aku benar-benar menyesa!

Pokoknya kamu harus baca Catatan ini SiPut. Aku bener-bener gak memperkirakan sebelumnya. 

Sudah dulu ya!



TisKusuma



0 Komentar :D:

Posting Komentar

Terimakasih komentarnya :)

Titis Kusuma