Rabu, 10 Oktober 2012

Adolescent


I remember… 
All the things that we shared, and the promise we made, just you and I
I remember… 
All the laughter we shared, all the wishes we made, upon the roof at dawn
-I Remember, Mocca-


Sekitar dua minggu lalu, aku mendapatkan sebuah buku yang menarik. Menarik untuk dikenang dan menarik sebagai penyimpan kenangan. Judul buku itu adalah Adolescent. Buku itu adalah buku kenangan yang berisikan halaman-halaman yang tergambar banyak sosok yang nantinya harus menjadi orang sukses.

Adolescent memiliki arti masa-masa remaja. Seperti yang kita ketahui masa remaja adalah salah satu episode yang menyenangkan dalam kisah hidup kita. Masa dimana kita tahu akan hal-hal baru, berteman, dan mengetahui semua hal yang menuntun kita menuju kedewasan. Masa remaja juga menjadi sesuatu yang sangat berbekas diingatan. Bagaimana dulu memperoleh teman atau bagaimana dulu cara bersosialisasi dengan teman.

Setiap membuka buku itu dari halaman menuju ke halaman berikutnya tersirat putaran film di dalam angan. Film saat pertama kali menginjakkan kaki di SMAN 4 Malang. Apa yang aku pakai saat pertama kali memasuki gerbang. Bagaimana sambutan kakak kelas. Awal MOS dan apa saja yang saya cetuskan untuk mengomentari keadaan interior dan eksterior gedung. 

Pop Up Adolescent

Akibat rasa rindu atau apa, rasanya aku ingin kembali lagi ke masa yang itu, benar masa yang itu. Masa dimana setiap pagi harus naik sepeda motor untuk berangkat ke sekolah. Masa saat harus naik turun tangga untuk moving class. Masa dimana setiap jam istirahat membeli martabak tahu bersama teman-teman. Bahkan masa saat panik akibat lupa mengerjakan tugas. Rasa itu, senang, sedih, panik, gugup, dan berbagai macam lainnya seakan ikut tertulis dingatan. Di setiap sudut buku ini.

Ketika waktu tiga tahun terasa begitu singkat. Ketika waktu tiga tahun ku sudah habis. Sekarang aku sudah naik ke tingkat tangga yang lebih tinggi. Kenangan, pengalaman indah bukan hanya untuk dikenang saja tetapi, sebagai hal berharga yang menjadi sepaket cerita menuju kesuksessan kita.


Tidak ada yang sama, setiap lekukan tangga yang kita naiki pasti memiliki kisah yang berbeda. Kita sudah berbeda jalan. Sudah memilih jalan masing-masing. Orang lama akan terganti dengan orang baru. Teman lama akan terganti dengan teman baru. Bukan terganti, tetapi teman lama akan bertambah dengan teman baru. Memiliki banyak teman. Memiliki ruang lingkup sosial yang lebih luas. Memiliki pengalaman yang beraneka ragam. 

Hai teman, dimanapun kita berada. Tangan ini akan selalu menggengam. Menyatukan setiap lembar kisah yang tidak mudah dilupakan. Aku, Kamu, Kalian, dan Kita. Terimakasih untuk kenangan manis ini. Pahit dan asam sebagai pembelajaran untuk kita dan masa depan kita.

we are not the same different ways

and we walk on different path,different road in this life
can we hold each other hand together
-To Be One, Gita Gutawa-


With love, TisKusuma

2 komentar:

  1. Jadi sadar aku sekarang ditingkatan akhir SMA. hiks sedih :'(

    BalasHapus
  2. Hai, Adina. Thanks uda baca. Iya, nikmati masa SMA mu ya. Tetap semangat :D

    BalasHapus

Terimakasih komentarnya :)

Titis Kusuma